Hikmah Pengangguran

Dibalik setiap segala sesuatu yang tidak menyenangkan tentu akan ada hikmah yang dapat diambil

Mungkin banyak yang berpikir, judul tulisan ini salah besar. Tidak akan ada hikmah yang dapat diambil dari masa yang rasanya suram, madesu dan tidak berperikemanusiaan ini. Masa yang merupakan titik terbawah dari seorang Sarjana. Masa yang tidak pernah diinginkan oleh banyak orang. Masa yang tidak pernah menjadi mimpi.

Tetapi, yang saya rasakan sangat berbeda. Masa pengangguran memberikan saya kesempatan untuk berpikir dan bersyukur. Saya dapat lebih menikmati hidup dan melihat segala sesuatu dari sisi yang berbeda. Masa penangguran juga menuntun saya untuk bertemu dengan banyak orang inspiratif yang mungkin tidak bisa saya temui bila saya telah disibukkan dengan aktivitas bekerja ala kantor.

Beberapa hikmah yang saya rasakan selama masa pengangguran adalah sebagai berikut:

1. Belajar untuk menjadi dewasa

Masa pengangguran membantu saya untuk belajar menjadi dewasa. Membantu saya untuk menyadari bahwa saya bukan lagi seorang mahasiswa yang bisa dengan mudah bersenang-senang dan hanya memikirkan masalah belajar saja. Membantu saya untuk menyadari bahwa ada banyak sekali tanggung jawab baru yang secara tidak langsung harus saya terima.

Mulai dari sikap diri yang lebih dewasa, umur yang lebih tua, gelar yang telah digenggam, kondisi sehari-hari yang amat berbeda, beban tak kasat mata dari keluarga dan tentunya tuntutan dari diri sendiri untuk dapat lebih berkembang. Masa pengangguran memberi kesempatan bagi saya untuk berpikir, terus bersyukur dan siap dalam menghadapi banyak tanggung jawab baru tersebut.

2. Pengendalian diri

Semua permasalahan ala pengangguran sebenarnya hanya wujud dari rasa khawatir yang berlebihan. Khawatir akan lama menjadi pengangguran, tidak memiliki penghasilan sendiri, tekanan dari banyak pihak, pertanyaan dari banyak orang, mengecewakan orang tua juga keluarga, dijauhi teman-teman bahkan khawatir dikucilkan masyarakat. Memang sulit untuk memahami sekitar saat seakan-akan tidak ada yang bisa dan ingin memahami kita. Tetapi, begitu kita meluangkan waktu sebentar untuk memahami dan mencoba untuk berpikir jernih, semua permasalahan pun selesai dengan sendirinya dan seakan tak pernah ada.

3. Menemukan Passion

Menurut Renee S, seorang Career Coach, Passion isn’t something that you like but you enjoy the most. Masa pengangguran yang menuntun saya bertemu dengan banyak orang inspiratif, sangat membantu saya untuk menemukan passion saya. Menemukan apa yang paling senang untuk saya lakukan dan saya merasa tidak keberatan untuk melakukannya meskipun banyak halangan yang menghadang.

4. Respect

Masa pengangguran membuat tingkat respect saya semakin tinggi. Bukan hanya sekedar respect akan seseorang tetapi juga respest terhadap apapun yang dia lakukan. Perbedaan pemikiran akan sangat mungkin terjadi, begitupun rencana hidup. Oleh karena itu, tidak berhak bagi saya untuk melakukan judgement terhadap orang-orang tertentu dan apapun yang mereka lakukan. Saling mengerti dan memahami adalah poin penting yang harus dimiliki.

***

Itulah beberapa hikmah yang saya alami, rasakan dan resapi selama masa pengangguran. Memang masa ini terasa tidak enak sekali tetapi dibalik setiap kesulitan tentunya ada kemudahan, bukan? Berarti sama juga dengan dibalik setiap segala sesuatu yang tidak menyenangkan tentu akan ada hikmah yang dapat diambil. Terus semangat dan jangan mudah putus asa. Fighting! 🙂

Jadi, Mengapa Kamu Masih Galau?

Saya percaya, kehidupan yang enak dan lancar tidak selamanya nikmat tapi mungkin sebuah cobaan terbesar, apakah kita masih mengingat Dia atau hanya mengingatnya di kala susah dan sedih.

Hampir 2 tahun belakangan ini ada istilah baru untuk menggambarkan keadaan diri yang tidak terkendali dan sulit untuk diidentifikasi yaitu, Galau. Mulai dari bingung mau ngapain, sampai perasaan ga jelas, semua terangkum dalam satu kata, Galau -_-*

Yahh, saya sering juga sih pakai kata ‘galau‘ dalam segala aspek kehidupan. Mulai dari galau masalah percintaan sampai galau ga jelas bingung mau ngapain gara-gara lihat cowok ganteng #eh. Paling epik sih saat masa skripsi kemarin, saya menciptakan satu kata baru yang berasal dari galau yaitu, GaMiS = Galau Mikirin Skripsi 😀

Ah iya, back to topic. Perasaan galau itu mulai ngeselin kalau udah bikin depresi. Awalnya sih kita bingung mau ngapain ya, ga ada kerjaan gitu. Trus, tiba-tiba kepikiran nasib pengangguran, apply sana-sini, panggilan kemana-mana tapi belum juga bekerja, lama-lama jadi stress sendiri, “Gue kurang apa sih? Kenapa ga ada perusahaan yang mau terima gue. Kayaknya emang bener deh nih, gue sampah masyarakat, sampah dunia…” trus, ambil tali, trus ….

Aiiih lebay abis. Cuma gara-gara bingung mau ngapain di mix sama nasib nelangsa pengangguran, kita bisa pindah dunia??!? Eh jangan salah lho, mungkin memang ga se-ekstrim sampe pindah dunia tapi minimal perasaanmu akan jungkir balik tidak bisa kamu kendalikan sampai kamu sendiri bingung, “Kenapa gue begini ya?”

Iyaa, kenapa? Kenapa kamu galau?

Sekarang, coba kita pelajari perlahan. Galau itu berawal dari kekosongan yang digiring menuju efek negatif. Semua akan terasa sakit dan sedih, kamu orang paling sengsara se-dunia. Itulah akibatnya. Gimana kalau kita tuntun kekosongan itu menuju sisi positif? Diawali dengan rasa bersyukur. Sadar atau tidak, berbagai bentuk penyesalan adalah hasil dari kurangnya rasa bersyukur. Sedikit dan perlahan coba kita syukuri segala hal se-simple apapun itu.

Setelah itu, lihatlah ke bawah, jangan lihat ke atas terus. Lihat ke atas itu capek dan pegal, bikin kesel pula. Kalau lihat ke bawah itu rasanya hati ini lapang, penuh syukur atas segala nikmat yang diberikan. Kalau keadaan yang ada sekarang tidak seiring dengan keinginan, cuma ada satu solusi, sabar. Klise, ya? Memang, karena itulah jurusnya. Semua akan indah pada waktunya, bukan?

Lalu, jika pada akhirnya keadaan benar-benar tidak sesuai dengan keinginan kita, bagaimana? Hanya satu jurus, ikhlas. Dengan ikhlas, perjuangan yang maksimal itu tidak akan terlihat sia-sia. Terakhir adalah selalu berpikir dan berprasangka positif. Jika negatif diberi efek negatif, maka dia akan saling bertolak dan tidak menghasilkan apapun. Nah, jika efek negatif dilawan dengan positif, maka akan timbul hasil yang menyembuhkan.

Hidup ini indah, hanya dari sisi mana saja kita melihatnya. Jadi, mengapa kamu masih galau? 🙂

Resolusi Tahun Baru : LIFE Edition

Ujian itu memang untuk dihadapi dan dipelajari dengan baik untuk kemudian diambil hikmahnya, bukan untuk dihindari.

Memang tidak mudah untuk mempertahankan sebuah keinginan yang berubah menjadi rencana besar yang penuh dengan pengharapan. Kekecewaan itu sering datang seiring dengan kegagalan. Cibiran, sindiran atau apapun itu baik disengaja ataupun tidak pun kadang menghampiri. Berniat untuk menasehati tapi malah menjatuhkan. Bermaksud untuk membimbing, yang ada malah menggurui. Hanya ada satu kekuatan untuk melawan itu semua yaitu, SEMANGAT dalam diri kita.

Pada tanggal 1 Januari 2012 kemarin, seseorang telah menjatuhkan semangat saya untuk menjalankan rencana yang telah saya susun untuk 2012. Entah sengaja ataupun tidak, saya tidak tahu. Entah maksudn sebenarnya apapun, saya tidak tahu. Rencana terbesar saya pada 2012 sangat bergantung pada internet dan berbasis teknologi informasi. Saya bermaksud bertanya banyak pada orang tersebut untuk menambah ilmu juga informasi mengenai dunia teknologi informasi. Dia memang seorang entrepreneur yang sangat bergantung pada teknologi informasi. Jadi, tidak ada salahnya dong bagi saya untuk menambah informasi darinya.

Sejak awal pembicaraan saya memang mendapat firasat kurang menyenangkan mengenai dirinya. Menurut saya, dia seorang yang terlalu membanggakan diri dan cenderung show off. Untuk tipe orang seperti itu, biasanya saya lebih suka menjauh dan tidak ingin terlalu dekat dengan mereka. Tetapi, saya berusaha untuk melawan firasat itu dengan niat baik untuk menamba ilmu juga informasi mengenai dunia teknologi informasi.

Ternyata, benar sudah firasat saya. Dia terlalu show off dan malah cenderung menjatuhkan semangat saya. Mungkin dia tidak ingin saingannya di dunia internet bertambah.Saya merasa kesal, sedih dan tidak dihargai. Saya mencoba mengendalikan diri dengan tetap ramah, meskipun hati mau marah-marah. Jujur, mood saya langsung jatuh. Rasanya ingin segera kabur dari tempat itu, tidak melihat dirinya lagi dan menenangkan diri.

Sepanjang hari saya mencoba untuk tidak mengikuti mood yang jatuh dan tetap berusaha untuk menjadi positif. Saya mencoba untuk mengambil pelajaran dan hikmah dari kejadian yang saya alami tepat pada hari pertama tahun 2012 ini.

~~ Rencana saya untuk tahun 2012, dijatuhkan tepat pada hari pertama tahun 2012 ~~

Kesimpulan positif saya adalah, dia dipertemukan dan menjatuhkan saya dalam rangka menguji mental saya, apakah saya siap untuk menghadapinya atau tidak. Jika saya kalah darinya, berarti saya tidak siap untuk menjalankan rencana saya untuk tahun 2012. Tetapi, jika saya tenang dan menang melawan rasa dijatuhkan olehnya, berarti saya siap dan mampu menjalankan rancana saya untuk tahun 2012.

Alhamdulillah, saya merasa menang darinya. Sehingga, saya siap dan mampu menghadapi rintangan apapun di tahun 2012 ini. Ujian itu memang untuk dihadapi dan dipelajari dengan baik untuk kemudian diambil hikmahnya, bukan untuk dihindari.

Bismillahirrahmannirrahim…… 

Most Thankful in 2011

Hidup ini kita sendiri yang menjalani dan merasakan, tentukan pilihan hidupmu dan berjuanglah untuk mencapainya. Biarkan saja orang berkata apa.

Banyak hal yang patut disyukuri terjadi di tahun 2011 ini. Tetapi, sebelumnya, saya ingin mengucap syukur sebanyak-banyaknya dan sebesar-besarnya kepada Allah SWT karena telah memberi kesempatan kepada saya untuk bisa pergi, menjelajahi dan mendapat banyak pengalaman di Jerman pada tahun 2010. Secara official, saya belum sempat mengucap syukur atas kesempatan besar yang diberikan Allah SWT tersebut. Pada tahun 2010, bulan Februari sampai dengan Agustus, saya mendapat kesempatan untuk tinggal di Jerman. Dengan segala kelebihan, kekurangan, kegembiraan, kesedihan dan berbagai pengalaman lainnya, saya merasa sangat bersyukur. Terima kasih, Allah SWT.

Pada tahun 2011 ini saya mendapat satu nikmat terbesar, yaitu Wisuda. Alhamdulillah saya telah wisuda dan lulus menjadi seorang Sarjana. Kebahagiaan ini tidak dapat dibeli dan dibayangkan. Pencapaian ini pun tak lepas dari do’a orang tua saya, para eyang dan saudara, teman-teman dan tentunya juga ridho Allah SWT.

Tahun 2011 juga memberikan banyak pembelajaran dalam hidup saya. Pertama kalinya, saya begitu serius merencanakan hidup dan membuat banyak list untuk mencapainya. Sejak dahulu, saya lebih suka bermotto, “Go with the flow“ tetapi di tahun 2011 ini saya mencoba untuk berani berencana. Saya mencoba untuk belajar memiliki keyakinan kuat dan percaya pada diri sendiri. Pendapat orang lain bukan lagi masukan utama, pendapat tersebut hanya berupa data yang baiknya saya pertimbangkan untuk mencapai rencana saya.

Sejak sekolah dasar saya sudah bercita-cita untuk memiliki buku dan tahun 2011 memberi saya jawaban itu. Meskipun bukan buku saya sendiri melainkan buku kompilasi bersama banyak penulis lain dengan tema tertentu, saya sudah merasa sangat bahagia. Saya mendapat kesempatan untuk menjadi salah satu penulis di buku Kumpulan Puisi karya Mahasiswa Swiss German University, Hijab Stories dan juga lolos untuk dapat menerbitkan empat buku dalam rangka ulang tahun nulisbuku.com dalam #11projects11days. Buku-buku tersebut menjadi pembangkit semangat saya untuk dapat terus tekun, serius dan yakin dalam menyelesaikan buku hasil karya saya sendiri.

Dan, berlalu sudah tahun 2011 ini. Berbagai macam kejadian, pembelajaran, pencapaian hingga berbagai seminar dan juga Wisuda memberikan pengalaman yang berarti bagi saya. Semoga tahun 2012 ini memberikan kesempatan kepada saya untuk memenuhi semua rencana dan banyak memberikan pengalaman menyenangkan. Sehingga, pada akhirnya, saya berani untuk mengatakan bahwa “Hidup ini kita sendiri yang menjalani dan merasakan, tentukan pilihan hidupmu dan berjuanglah untuk mencapainya. Biarkan saja orang berkata apa.“

 

Bismillahhirrahmannirrahim…